WAHIDIN SOEDIROHOESODO


Oleh: Andi Rania & Auzan Putra Siregar

Gambar terkait
 Lukisan dr. Wahidin Soedirohoesodo


"Apabila bangsa kita meludah bersama-sama, maka akan menenggelamkan semua penjajah Belanda di Negeri kita"


 Mas Ngabehi Wahidin Soedirohoesodo, atau yang biasa kita kenal sebagai dr. Wahidin Soedirohoesodo adalah seorang tokoh yang selalu dikaitkan dengan Budi Utomo. Walaupun ia bukan pendiri Budi Utomo, tetapi ia adalah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan oleh para pelajar School tot Opleiding van Inlandshce Artsen itu.

Ia lahir di Sleman, Yogyakarta, 7 Januari 1852. Saat muda, ia bersekolah di Ongko Loro. Setelah bersekolah di Ongko Loro, ia meneruskannya di Europese Lagere School Yogyakarta. Karena ketertetarikannya di dunia medis, ia memutuskan untuk meneruskan lagi di School tot Opleiding van Indlandsche Artsen yang berada di Jakarta.

Surat Kabar Retno Doemilah

Pada tahun 1890, adalah saat pertama kalinya ia bekerja di bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan surat kabar Retno Doemilah. Surat kabar itulah yang menjadi tempat para pendiri bangsa untuk menyebarkan semangat nasionalisme. Di sinilah awal mula Wahidin Soedirohoesodo, Dr. Soetomo dan Wignohadjo bekerja sebagai redaktur.


Surat kabar Retno Doemilah

Mereka yang menjadi pelanggan setia bukan hanya guru saja, melainkan para priyayi dan anaknya yang telah mendapat pengajaran Belanda. Menariknya lagi, masa politik etis juga berpengaruh pada surat kabar Retno Doemilah. Terutama pengajaran, serta kebebasan yang diberikan gubernur jenderal Van Hoets kepada kaum Bumiputera. Dengan politik etis, kemungkinan para priyayi Jawa mendapatkan pengajaran dari masyarakat golongan dua (Tionghoa) dan golongan satu (Eropa). 

Sejak itu, banyak priyayi yang bergabung di redaksi. Dr. Wahidin dan Soetomo memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersatukan priyayi Jawa. Walaupun Retno Doemilah bukan surat kabar nasional, tetapi Firma JH Bunning (penerbitnya) menyerahkan semua isinya kepada Wahidin.

Masih di masa politik etis, pada tahun 1906 sampai 1907, ia membuat kampanye di kalangan priyayi Jawa. Kampanye tersebut bertujuan untuk menyadarkan bahwa mahasiswa adalah kaum terpelajar yang membutuhkan bantuan-bantuan dana pendidikan.

Kesederhanaan dan Kedermawanan Dr. Wahidin Soedirohoesodo

Walaupun berasal dari keluarga mampu, dr. Wahidin bukan  seseorang yang suka berkumpul dengan orang-orang besar saja. Dia malah lebih suka bergaul dengan rakyat kecil sehingga ia pun bisa lebih mengerti bagaimana kehidupan rakyat jelata Indonesia.

Sikapnya yang ramah dan dermawan membuat Wahidin disukai oleh banyak orang. Dari pergaulannya ini, dr. Wahidin pun menyadari akibat dari penjajahan Belanda bagi sebagian besar rakyat Indonesia.


Pertunjukan wayang Beber oleh Gunakarya di rumah dr. Wahidin Soedirohoesodo, untuk penelitian G. A. J. Hazeu

Keinginannya untuk membebaskan rakyat dari penderitaan akibat penjajahan Belanda. Salah satu cara yang dipikirkannya untuk membantu rakyat Indonesia adalah dengan pendidikan. Dia berpikir bahwa, rakyat Indonesia  seharusnya cerdas supaya rakyat Indonesia bisa berjuang untuk kemerdekaannya. Karena  itu, ia ingin rakyat diberikan kebebasan untuk mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah.


Peran Dr. Wahidin Soedirohoesodo Dalam Berdirinya Budi Utomo

Berdirinya Budi Utomo tidak lepas dari dr. Wahidin  soedirohoesodo, walaupun ia bukan pendirinya tetapi ialah sebuah tokoh yang menginspirasi dr.Sutomo dan kawan-kawan untuk mendirikan organisasi budi utomo ini. Dr.Wahidin Sudirohusodo sendiri adalah seorang alumni STOVIA yang sering berkeliling di kota-kota besar di Pulau Jawa untuk mengkampanyekan gagasannya.

Ia berkeliling di Jakarta untuk menyampaikan gagasanya  karena melihat penderitaan rakyat Indonesia dari penjajahan belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk bebas dari penjajahan, rakyat harus cerdas.


Para pelajar STOVIA

Pelajar STOVIA yang sedang belajar

Dalam gagasan itu, dr. Wahidin menganjurkan agar para pelajar STOVIA untuk mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan Pendidikan rakyat Indonesia. Gagasannya ternyata mendapat sambutan yang baik dari pelajar STOVIA. Pelajar STOVIA pun juga menyadari bagaimana buruknya nasib rakyat Indonesia kala itu. akhirnya, tanggal tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-kawannya pun resmi mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo.

Kongres pertama Budi Utomo

Setelah Sembilan tahun sehabis Budi utomo didirikan pada tanggal 26 Mei 1917, dr. Wahidin Sudirohusodo meninggal dunia. Meskipun ia telah pergi, namun, perjuangannya meninggalkan jejak yang berarti bagi seluruh Indonesia. Ia adalah inspirasi atas lahirnya kemerdekaan dan kebangkitan nasional Indonesia.


Makam dr. Wahidin Soedirohoesodo yang terletak di desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.




DAFTAR PUSTAKA

  • http://civitasbook.com/
  • https://triyantomekel.wordpress.com/2012/05/04/yuk-ziarah-ke-makam-dokter-yang-pahlawan/
  • https://www.sumber.com/component/k2/sumber/sejarah-organisasi-budi-utomo.html
  • http://www.liputan6.com/health/read/3061341/stovia-kampus-bersejarah-pencetak-dokter-pejuang
  • https://2.bp.blogspot.com/-bqRW8Gl7rRo/Wcw9GoYIAJI/AAAAAAAAEeY/-eJoZePNP246to_PXDS-FdXpsaN9435dACLcBGAs/s1600/208Kongres-Pertama-Boedi-Oetomo.jpg
  • http://www.porosilmu.com/2015/02/biografi-dr-wahidin-sudirohusodo.html
  • https://news.okezone.com/read/2017/02/08/337/1612957/dr-wahidin-soedirohoesodo-pelopor-jurnalistik-di-masa-pergerakan
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Wahidin_Soedirohoesodo
  • https://muspen.kominfo.go.id/index.php/berita/360-retno-dhoemilah-surat-kabar-penyebar-semangat-nasionalisme
  • https://www.merdeka.com/wahidin-soedirohoesodo/
  • http://www.biografipahlawan.com/search?q=wahidin+soedirohoesodo
  • http://warta.sejarah.blogspot.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CV Taruna Jaya Mandiri (Perusahaan Komanditer) - Elena

PT. Nestlé Indonesia -Aza

HANOI CITY (FAIZA D)