WISATA CHOCOLATE HILL, FILIPINA
(Oleh: Andi Rania)
Hai semuanya! Namaku Rania. Di sini aku mau ceritain nih, tentang perjalanan ku berberapa waktu lalu ke Chocolate hill, Filipina selama 4 hari dan 3 malam. Semoga berguna ya untuk yang mau jalan-jalan ke Filipina...
Hari Pertama
Oke, awalnya aku pergi dari Jakarta ke Manila menggunakan pesawat Garuda Indonesa. Aku pergi dari bandara Soekarno Hatta ke bandara Ninoy Aquino di Manila. Perjalanan memakan waktu selama kurang lebih 4 jam dan 15 menit. Aku berangkat pukul 07.00 pagi dan direncanakan akan mendarat pukul 11.15 pagi (Waktu Indonesia bagian barat). Sedikit informasi, bandara Ninoy Aquino ini merupakan bandara terbesar di Filipina, yang dibuka pada tahun 2007. Nama bandara ini diambil dari nama ayahnya salah satu mantan presiden Filipina yaitu Benigno Aquino III.
Bandara Ninoy Aquino Sumber: www.manila-airport.net |
Aku mendarat di bandara Ninoy Aquino pukul 12.15 siang (mengikuti waktu di Manila). BTW, Manila itu 1 jam lebih cepat daripada Jakarta. Diatas adalah foto yang diambil di bandara tersebut. Bandaranya rame banget! Nah, setelah aku transit selama 2 jam, dilanjut dengan pesawat Cebu Pacific Air. Perjalanan kurang lebih 1 jam dari Manila menuju Kota Cebu.
Bandara Cebu-Mactan Sumber: www.sakmesaudi.com |
Salah satu kamar di Castle Peak Hotel Sumber: www.cleartrip.com |
Menurutku, hotelnya itu lumayan bagus, kenapa? Karena lokasinya dekat pusat kota, mudah pula diakses menggunakan mobil. Selain itu, para staf hotel juga profesional dan ramah. Aku sampai hotel sekitar pukul 4 sore dan memutuskan untuk istirahat sejenak, beres-beres dan mandi.
Hari Kedua
Aku sampai di Fort San Pedro jam 09.00. Begitu sampai sana, aku langsung membeli tiket masuknya. Harga tiketnya murah loh! Tiket masuk dijual dengan harga 30 Peso (sekitar Rp8.000) untuk orang dewasa dan 20 peso untuk pelajar atau anak-anak (sekitar Rp5,000). Setelah membeli tiket masuk, aku berkeliling di sekitar benteng tersebut.
Pada awalnya, benteng ini dibangun oleh Spanyol dibawah komando Miguel Lopez de Legazpi. Benteng aslinya ternyata terbuat dari kayu loh! Struktur sekarang berasal dari tahun 1738 dan merupakan benteng berbentuk segitiga tertua dan terkecil di Filipina, dengan dua sisi menghadap ke laut dan sisi ketiga menghadap ke darat.
Frame sejarah di Fort San Pedro Sumber: www.expedia.co.in |
Benteng Fort San Pedro Sumber: www.philipphinetraveler.com |
Museo Sugbo adalah sebuah museumyang terdiri dari dua lantai.. Dari Fort San Pedro ke Museo Sugbo, hanya membutuhkan waktu 5 menit kok! Awalnya, Museo Sugbo diusulkan sebagai penjara utama untuk distrik Visayas. Dirancang pada tahun 1869 oleh Domingo de Escondrillas dan mulai dibangun sekitar tahun 1871. Tiket masuk ke museum tersebut dijual dengan harga 75 peso (sekitar Rp20,000). Museum ini buka dari jam 09.00-17.30. Di sana juga tersedia pemandu tur gratis, berberapa dari pemandu tur tersebut sedang menyelesaikan magang di bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan.
Museum Sugbo Sumber: www.tripadvisor.com |
Artefak yang terdapat di Museo Sugbo Sumber: www.hiveminer.com |
Emergency notes dari perang dunia kedua Sumber: www.tripadvisor.com |
Di museum tersebut juga tersedia cafe, jadi jangan khawatir jika tiba-tiba lapar.. hahah.. Selain cafe, ada toko cindera mata atau bisa juga disebut sebagai toko souvenir.Menurutku, museum ini wajib banget dikunjungi jika kalian sedang berada di Filipina! Kenapa wajib banget sih? Karena pertama, kalian di museum ini bisa belajar tentang sejarah dan budaya kota Cebu. Kedua, tidak membosankan! Ketiga, cocok juga kok buat foto-foto.
Menu cafe di Museo Sugbo Sumber: www.cebudailynews.inquirer.net |
Jejak menuju Kawasan Falls Sumber: www.selfplannedtrip.com |
Foto yang diambil dalam perjalanan menuju Kawasan Falls. Sumber: www.selfplannedtrip.com |
Jembatan yang sudah lama tidak di gunakan. Sumber: www.selfplannedtrip.com |
Kawasan Falls Sumber: Arlei travel & tours |
Kawasan Falls Sumber: Pinterest |
Suasana sekitar Kawasan Falls Sumber: www.kawasanfalls.net |
Hari Ketiga
Ini dia tujuan utama aku ke Cebu, Filipina! Yaitu untuk mengunjungi Chocolate Hills!! Dari hotel aku menuju ke Chocolate hill diperlukan waktu sekitar 3 jam, maka aku pergi jam 3 subuh karena rute yang dicakup memerlukan kapal feri.
Jadi awalnya aku naik bus dari kota Tagbilaran, dari kota Tagbilaran bus yang ditumpangi akan melaju menuju ke Dao. Dari Dao, aku harus melanjutkan perjalanan ke Carmen, sebuah desa yang terletak di provinsi Bohol.
Jadi awalnya aku naik bus dari kota Tagbilaran, dari kota Tagbilaran bus yang ditumpangi akan melaju menuju ke Dao. Dari Dao, aku harus melanjutkan perjalanan ke Carmen, sebuah desa yang terletak di provinsi Bohol.
Foto yang diambil di Carmen Sumber: Philippine Photo Guide |
Pemandangan dari Chocolate Hills www.tripadvisor.com |
Foto di Chocolate Hill Sumber: www.bohol-philippines.com |
Chocolate Hills Sumber: www.buzzle.com |
Pemandangan Chocolate Hills Sumber: www.travelandleisure.com |
Foto yang diambil dari Chocolate Hills Sumber: www.youtube.com |
Di daerah sekitar Chocolate Hills terdapat penangkaran hewan Tersier. Hewan ini sangat langka, ukurannya kecil dan mempunyai mata bulat besar. Mereka termasuk hewan yang aktif di malam hari, namun mereka dapat diberi makan di siang hari. Jika kalian tertarik untuk berkunjung kesini, kalian hanya perlu bayar seikhlasnya. Lalu, uang yang disumbangkan akan dipakai unntuk melestarikan hewan tersebut.
Hewan Tersier Sumber: www.bejagat.blogspot.com |
Aku berada di daerah Chocolate Hills sampai jam 12 siang. Sebelum aku pulang, aku makan siang dulu di sana. Aku makan di restoran bernama Cusina Ni Tisay, restoran yang ada di Chocolate Hills. Restoran ini menyajikan makanan tradisional khas Bohol.
Restoran Cusina Ni Tisay Sumber: www.tripadvisor.com.ph |
Hari Keempat
Hari keempat adalah hari terakhir aku di Filipina. Aku agak sedih karena ternyata di Filipina itu asik :(. Pada hari itu, aku akan balik lagi ke Jakarta. Pesawat yang aku tumpangi akan boarding jam 4 sore. Paginya, aku memutuskan untuk jalan-jalan di area sekitar hotel.Jam 1 siang, aku langsung berangkat ke bandara Cebu-Mactan. Aku membutuhkan waktu sekitar 40 menit karena macet. Aku di sana jam 2 siang.
Bandara Cebu-Mactan Sumber: www.insideretail.ph |
Tampak depan bandara Ninoy Aquino Sumber: www.gmanetwork.com |
Aku transit sekitar 3 setengah jam, lalu di lanjut lagi dengan perjalanan dari Manila ke Jakarta. Perjalanan memakan waktu selama 4 jam. Aku berangkat jam 08.45 malam dan sampai di Jakarta jam 11.45 malam (Manila berbeda 1 jam dengan Jakarta). Pada akhirnya, aku sampai Jakarta dengan selamat :).
Walaupun sedih liburan telah usai, aku mendapatkan banyak pengalaman dan hal-hal menarik selama di Filipina! Aku sangat senang telah mendapatkan kesempatan untuk berbagi ceritaku selama di Filipina ke kalian semua, semoga berguna ya bagi para teman-teman yang merencanakan untuk liburan di Filipina! Juga aku mau mengucapkan terimakasih telah membaca blog aku, mohon maaf jika ada kesalahan kata ya. Sekian dan sampai jumpa di blog berikutnya! :)
Komentar
Posting Komentar