Bagan, Myanmar ( Kemal Redivo)
WISATA KE KOTA BAGAN (MYANMAR)
Dibuat Oleh: Kemal Redivo /10/8C
Assalamualaikum wr wb, Nama saya Kemal Redivo, Agar lebih mudah panggil saya Divo. Di blog ini saya akan bercerita tentang wisata saya ke Bagan, Myanmar selama 2 hari 1 malam pada tanggal 10 Juli hingga 12 Juli 2017.
Kota Bagan adalah kota
tua terletak di Divisi Mandalay, Myanmar. Kota tua ini dibangun sekitar abad ke
11 sampai abad 13 merupakan peninggalan Kerajaan Bagan atau Kerajaan Pagan dan
dijuluki sebagai kota sejuta pagoda. Sebelumnya wilayah ini dijuluki
Arimaddanapura atau Arimaddana dan bisa disebut juga Tambadipa atau Tassadessa.
10 Juli 2017 (Hari Pertama)
Sampai Di Aureum Palace Bagan Hotel
Pada hari pertama untuk
menuju ke Bagan, Myanmar saya menyiapkan barang barang saya untuk ke bandara
seperti baju, koper, passport dll. Lalu saya berangkat menggunakan uber ke
bandara Soekarno – Hatta. Saat saya sampai, saya bergegas untuk ke lantai 2 dan
berangkat dengan maskapai Air Asia pada pukul 07.00 karena perjalananya 7 jam, saya sampai di Nyaung U Airport pada pukul 14.00.
Sesampainya saya disana saya sudah ditunggu oleh Private Tour Guide yang bernama
Pak. Chit Ko dari JJ Express. Karena saya dijemput oleh Private Tour Guide,
Saya akan mengunjungi berbagai tempat di kota Bagan. Tapi terlebih dahulu saya
diantarkan ke hotel bintang 5 yang bernama Aureum Palace Bagan Hotel untuk beristirahat, Harga hotel per
malam disana adalah 2,200,000 Juta Rupiah atau kurang lebih 220,000 Kyat.
Makan Malam Nangyi Thoke
Setelah
istirahat selama 4 jam saya pergi makan malam ke restoran terdekat yang bernama
Shwe Ya Su berjarak 2 km, jadi saya harus memesan uber. Disana saya memakan Nangyi
Thoke, dan untuk minumnya saya hanya memesan es teh manis. Nangyi Thoke
adalah mie nasi bundar tebal dengan ayam, irisan tipis kue ikan, semai kacang
rebus dan irisan telur rebus. Sesampai di hotel, saya berenang malam dan
langsung tidur.
11 Juli 2017 (Hari kedua)
Melihat Matahari Terbit Di Bulethi
Pada
hari kedua kita mengunjungi Bulethi Pagoda, Tempat untuk
melihat matahari terbit jadi saya dan Pak. Chit Ko sudah sampai pada pukul
05.00 karena matahari terbit pada pukul 05.30, untuk masuk kita harus membayar
per orang untuk dapat melihat pagoda – pagoda yang ada di sana, tapi hati –
hati karena bisa kena tipu oleh penjaga posnya. Di sana saya dan Pak. Chit Ko
menaiki tangga hingga ke puncak pagoda, tetapi tidak semua pagoda bisa naiki
karena factor umurnya dan kita harus melepas alas kaki kita untuk bisa dinaiki
pagodanya. Disana saya dan Pak. Chit Ko juga menaiki balon udara sekeliling
Bulethi, Sejauh mata saya bisa melihat, saya hanya bisa melihat pagoda dimana –
mana, pantas saja Myanmar dijuluki negara 1000 pagoda. Pagoda – pagoda ini rata
– rata dibuat pada abad ke 10 hingga abad ke 11. Kita disana kurang lebih 2 jam
30 menit.
Mengunjungi Shwezigon
Pagoda
Pada pukul 08.07 dengan waktu perjalananya 7 menit, Kita
mengunjungi Shwezigon Pagoda. Shwezigon
Pagoda adalah kunjungan kedua dari lima kita. “Shwezigon dibangun di abad ke 11 oleh raja Anawrahta”. “Hal
penting yang juga ada di Shwezagon Pagoda adalah keberadaan pertama dari
penggambaran 37 arwah para leluhur yang oleh warga Myanmar lebih di kenal
sebagai nat”. “Kepercayaan kepada para arwah ini juga sempat menjadi sebuah
keyakinan sebelum datangnya ajaran agama Budha” Sebut Pak. Chit Ko. Kita disana
kurang lebih 2 jam.
Sarapan Di Myanmar Food Restaurant
Pada pukul 10.06
dengan waktu perjalananya 6 menit, Saya diajak sarapan oleh Pak. Chit Ko di Myanmar Food Restaurant disana saya
memakan Shan – Style Rice dengan Es Teh Manis. Shan – Style Rice adalah
Makanan Myanmar yang dikenal sebagai Fish Rice yang berisi nasi yang sudah
dimasak dengan kunyit dan diatapi serpih ikan air tawar dan minyak bawang putih.
Masakan ini menjadi camilan yang lezat saat disajikan dengan akar daun bawang,
bawang putih mentah dan daging sapi. Kita disana kurang lebih 30 menit
Melihat Isi Shwe Pyi Nann Thanaka Museum
Melihat Isi Shwe Pyi Nann Thanaka Museum
Pada pukul 10.46
dengan waktu perjalananya 10 menit, Kita berkung ke Shwe Pyi Nann, Shwe Pyi Nann adalah satu – satunya museum thanaka apa
yang menjadi pandangan pertama saat Anda memasuki museum adalah pabrik Thanakha
berusia seratus tahun. Dekorasi interiornya mengesankan dan berkelas. Ada peta
yang menunjukkan daerah dimana tanaman Thanakha tumbuh di dinding. Thanakha
menyalak dengan kualitas bagus dan jarang didapat ditampilkan dengan caption. Lembaran
batu dan meja rias periode Konebaung dan Pyu dapat dilihat. Pengunjung bisa
mencoba memakai pasta thanaka dengan menggiling kulit thanaka di lempengan batu
melingkar di museum. Thanakha adalah Kosmetik Tradisional Myanmar yang telah
digunakan di Myanmar sejak masa Pyu. Diperoleh dari pohon thanakha yang dapat ditemukan di hutan sebagai vegetasi
alami. Kita disana kurang lebih 2 jam 40 menit.
Makan Siang Di Black
Bamboo
Pada pukul 13.28
dengan waktu perjalanan 2 menit, Pak. Chit Ko merekomendasikan restoran ini
yang bernanma Black Bamboo. Disana
saya memakan Beef Curry dan untuk minumanya saya memesan chocolate
milkshake. Beef Curry adalah makanan lezat untuk dicoba dengan sapi atau
kambing, Ini termasuk nasi, salad asam, sepiring kecil sayuran goreng,
semangkuk kecil sup dan nampan besar sayuran segar dan rempah-rempah. Kita
disana kurang lebih 1 jam karena Sangat bersih, nyaman dan layanan sangat hebat.
Kembali Ke Hotel Dan
Berbelanja Di Royal Souvenir Shop
Pada pukul 14.40
dengan waktu perjalanan 14 menit, Saya meminta Pak. Chit Ko untuk istirahat
untuk hari ini. Sesampainya di hotel saya mandi, Lalu langsung tidur karena
terlalu capai berjalan – jalan. Saat saya bangun, sudah pukul 19.00 jadi saya
pergi ke mall terdekat untuk membeli oleh – oleh untuk keluarga dan teman –
teman. Tetapi karena tidak ada mall jadi yang saya kunjungi adalah Pusat
Perbelanjaan Royal Souvenir Shop
dengan memesan uber. Disana terdapat baju, kain, kapal figuran kecil, dan
pekerjaan tangan lainya. Karena saya harus kesana kemari, saya disana kurang
lebih 2 jam.
12 Juli 2017 (Hari
Terakhir / Kedua)
Sarapan Pagi, Memakan Mohinga
Pada Hari terakhir di
pukul 07.00 dari kunjungan saya ke Vietnam, Saya pergi berenang, sarapan di hotel
dengan makananya adalah Mohinga. Mohinga adalah hidangan
menggoda yang dibuat dari mie nasi bulat yang disajikan dalam kaldu hangat dari
herbal, sering ditambah dengan… sari renyah dari pohon pisang. Ini adalah
hidangan sarapan favorit, tetapi seringkali dimakan kapan saja. Saya disana
kurang lebih 4 jam disana karena berenangnya sedikit lama, sarapan dan setelah
saya selesai mandi saya sudah bersiap – siap merapihkan barang untuk checkout.
Melihat Ketinggian
Dari Bagan Nan Mynt Tower
Pada pukul 11.01 dengan
waktu perjalanan 1 menit dari Aureum Palace Bagan Hotel, saya dijemput Pak.
Chit Ko untuk menemani saya ke Bagan Nan
Myint Tower yaitu kunjungan terakhir dalam wisata di Bagan, Myanmar. Tempat ini merupakan
salah satu tempat terbaik untuk melihat kota Bagan dari ketinggian. Kami cukup
puas berada disini kerena terdapat dapat free wifi dan dapat berfoto – foto dalam
ketinggian. Kita disana Kurang lebih 30 menit.
Kembali Ke Indonesia
Pada pukul 11.38 dengan waktu perjalanan 8 menit dari Bagan
Nan Mynt Tower, saya sudah tiba di Nyaung-U
Airport. Saya akhirnya kembali pulang ke Indonesia dengan maskapi yang sama
yaitu Air Asia. Saya di airport
sambil menunggu pesawat kurang lebih 12 menit sehingga saya berangkat pada
pukul 12.00, karena perjalanannya 7 jam saya kembali dengan selamat pada pukul
19.00.
Saya harap saya bisa kembali lagi menjelajahi negara ini,
karena lingkungannya yang nyaman, tempat-tempat wisata yang menarik serta
penduduk-penduduknya yang ramah. Tunggu kedatangan saya lagi ya, Bagan !
Info untuk Pak. Chit Ko:
Email : wzaw304@gmail.com
Sumber :
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussangat mendidik dan sangat membantu karena minggu depan saya ke Bagan, Myanmar. Terima kasih ananda Kemal Redivo :)
BalasHapus